Sabtu, 02 Agustus 2008

Komitmen bersama
Walhi sebetulnya sudah berkali-kali memperingatkan seluruh kalangan termasuk pemerintahan, bahwa solusi pemanasan global bukan soal jumlah uang yang akan diberikan oleh negara-negara maju kepada Indonesia, tetapi lebih pada soal komitmen bersama untuk mengatasi pemanasan global. Dengan demikian bantuan Amerika Serikat sebesar 20 juta dolar bukanlah suatu skema yang tepat.

Alasannya kalau Indonesia ingin menyelamatkan hutannya, bukan karena Indonesia ingin mendapatkan dana dari negara lain. Yang kedua, bukan berarti negara-negara seperti Amerika Serikat dengan memberikan uang lantas mereka terbebaskan dari dosanya. Yaitu melepaskan gas CO2 ke atmosfir akibat konsumsi dari energi fosil yang begitu banyak.

Kolase-Hutan-ke-Teraju-500.jpg

Hutang ekologi

Duduk persoalannya adalah skema tersebut seringkali didorong oleh organisasi-organisasi lingkungan hidup yang bekerja bukan atas dasar mandat rakyat. Jadi mereka lebih berfikir pada soal ekosistem semata tanpa berfikir dampaknya kepada masyarakat lokal. Skema itu didorong oleh Amerika untuk kepentingan mereka sendiri. Kalau Indonesia menerima begitu saja dana itu, kemudian uang itu bisa digunakan Amerika sebagai legitimasi negeri itu untuk tidak tunduk pada ketentuan-ketentuan global.

Tidak ada komentar: